Cerita Pak Guru Enos Erare dari Kampung Kokoda ( Kasuweri - Birawaku - Arbasina ) selama Bulan April 2025

 

 Hallo Teman-teman Kompipa, Apa Kabarnya ?

Semoga selalu dalam keadaan yang sehat wal afiat. aamiin.

Sahabat Kompipa yang masih setia mengikuti Blog Kompipa, karena Kompipa belum punya Website, tapi doakan yaa semoga Kompipa memiliki Web yang lebih profesioanal.

Di akhir April ini kita ingin mendengar cerita dari Pak Guru Enos Erare yang ada di Kampung Arbasina ( masuk dalam tiga Kampung besar Kampung Kasuweri-Birawaku-Arbasina ), berbagi Aktifitasnya di Kampung, serta Teman-teman dapat melihat kondisi Kampung di sana.



Di awal April masih dalam momen Hari Raya Idul Fitri, bersama Maysrakat Muslim memperingati hari raya dan berkumpul bersama keluarga, banyak atifitas di kampung mulai dari silaturahmi antar keluarga baik yang Muslim dan yang Nasrani, Makan bersama di sela-sela Kumpul bersama keluarga besar dan Muslim di Kampung. Momen Hari raya seperti ini juga dibantu disiapakan oleh saudara-saudara yang Nasrani.

Pak Guru Enos mendampingi anak-anak dan Masyarakat yang beraktifitas di Dusun Sagu untuk mengambil daun sagu yang akan dimanfaatkan untuk pembuatan atap rumah, selain mengambil daun sagu Masyarakat biasa sekaligus mengambil sayur, hasil buruan,dan bahan makanan seperti sagu dan ulat sagu untuk di masak jika sudah sampai di rumah.

Aktifitas rutin mama untuk membuat Noken di tengah-tengah kesibukan ke dusun sagu dan di Dapur, mereka biasa mengisinya dengan membuat kerajian seperti Topi Anyaman dari rumput utamo, sisir bamboo, tikar serta Noken dengan berbagai motif, alat tangkap ikan, kain rumput dan lain sebagaianya. mereka akan menjualnya jika ada tamu-tamu yang datang ke Kampung, atau mereka jual saat ada rombongan perahu yang menuju ke Kokas Fak-fak ataupun ke Distrik Inanwatan

Melihat Kondisi Kampung Kasuweri- Birawaku dan Arbasina sesaat setelah kering dan sudah Kembali turun hujan, sehingga sungai sudah muali meluap Kembali, yang memudahkan masyarakat untuk berpergian menggunakan perahu serta dapat menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk memasak, mandi, mencuci dan lain lain.

Melihat aktifitas Masyarakat dan Mama-mama di Dusun Sagu dalam memeras serat sagu yang akan diambil sari patinya menjadi sagu yang siap di konsumsi, teknik ini hampir sama dilakukan Masyarakat Papua di lain tempat, budaya mengonsumsi sagu dan pemanfaatnya dari batang, isi  hingga ke pelepah, lidi dan ujung pucuk sagu.

Peringatan Hari Besar Paskah yang dilakukan di Kampung Kasuweri – Birawaku dan Arbasina, perayaan ibadah hingga malam hari, tergabung juga saudara-saudara Muslim yang membantu dalam hal persiapan, begitu pun sebaliknya jika muslim ada hari besar, mereka sangat menjunjung toleransi dan kerukunan umat beragama, di sana dua agama turun temurun saling berdampingan.

Melihat sajian makanan khas Kokoda  atau makanan Kampung, yaitu Papeda bungkus yang di bungkus daun nipah atau daun sagu yang agak muda, ini akan mengawetkan hingga 3-4 hari, serta sayur pucuk sagu dengan ulat sagu yang kaya akan protein, mereka biasa mengkonsumsi makanan ini baik di rumah atapun untuk bekal ke Dusun dan saat berpergian.

Mendampingi siswa yang belajar atau bersekolah di Distrik Inanwatan, untuk menampilkan karya tarian yang di tonton oleh para Guru, siswa, orang tua hingga masyarakat yang ikut serta dalm meramaikan, kegiatan kesenian seperti ini adalah hal rutin yang dilakukan oleh sekolah selain untuk ujian akhir siswa.

Berikut sudah, cerita dari Pak Guru Enos selama di Bulan April ini mulai dari Kampung Kasuweri, Birawaku , Arbasina , hingga ke Hutan, Laut serta menuju distrik Inanwatan, Semoga cerita ini juga dapat diambil hal baiknya dan dapat menginspirasi Generasi Papua untuk ikut serta membangun Kampung dengan cara yang bisa mereka lakukan.

Terimakasih 

Tri


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL KOMUNITAS PEDULI PAPUA SORONG

Kompipa Menoken Pulang Kampung ke Kokoda

Kokoda Kurwato titik ke-2 Menoken Keliing Kokoda Kota dan Kabupaten Sorong